Minggu, 07 November 2010

Mading





                                           Mading anak-anak kelas VIII A SMP Negeri 3 Pati

Kamis, 04 November 2010

Bercerita

Urut-urutan cerita
Isi cerita tersebut, terbagi menurut penahapan dalam alur/
plot/jalan cerita. Penahapan itu seperti berikut ini.

a. Tahap perkenalan
Pada cerita “Keserakahan Hiroki” tahap perkenalan dimulai
dengan mengenalkan tokoh bernama Hiroki dan Toshiro.
Kedua kakak beradik itu mempunyai sifat berbeda. Hiroki
bersifat licik dan Toshiro bersifat jujur.

b. Tahap permasalahan
Pada tahap ini masalah mulai muncul. Saat Tahun Baru,
Toshiro dan istrinya tidak mempunyai beras. Mereka
meminta kepada kakaknya tetapi tidak diberi. Ketika pulang
bertemu kakek dan memberi nasihat mendapatkan rezeki.
Akhirnya Toshiro mendapatkan lesung ajaib yang mampu
memenuhi permintaannya.

c. Tahap puncak permasalahan
Pada tahap ini, permasalahan mulai memuncak. Hal ini
terjadi ketika Hiroki iri terhadap Thosiro yang menemukan
lesung ajaib. Ia pun berniat mengambil lesung itu dan berhasil
melarikannya.

d. Tahap pelaraian
Pada tahap ini, permasalahan mulai menemukan jalan
pemecahannya. Hiroki membawa lari lesung itu. Ketika
sampai di kapal, ia meminta agar lesung itu mengeluarkan
garam. Tetapi sayang ia tak dapat menghentikan lesung yang
berputar. Lesung terus mengeluarkan garam dan memenuhi
kapal.

e. Tahap penyelesaian
Akhirnya Hiroki tenggelam bersama kapal yang penuh
dengan garam. Sejak kejadian itu, masyarakat Jepang percaya
bahwa laut menjadi asin karena lesung tersebut.

2. Bercerita dengan suara, lafal, intonasi, gesture dan
mimik yang tepat!

Selain memerhatikan urutan cerita, pencerita juga harus
memerhatikan hal-hal berikut.

a. Suara
Suara sangat berperan dalam menghidupkan suasana ketika
kalian bercerita. Suara harus terdengar jelas. Oleh karena
Pelajaran 4 Sosial 45
itu, diperlukan latihan. Selain itu, suara juga dapat diatur
dan disesuaikan dengan tokohnya.

b. Lafal
Lafal atau ucapan yang baik dalam bahasa Indonesia adalah
lafal yang bebas dari ciri-ciri lafal dialek setempat atau ciriciri
lafal bahasa daerah.

c. Intonasi
Tinggi rendahnya suara dan cepat lambatnya pengucapan
juga perlu dilatih.
Contoh: intonasi orang yang sedang marah akan berbeda
dengan intonasi orang yang sedang bersedih.

d. Gestur
Gerakan tubuh juga sangat mendukung sebuah cerita.
Contoh: ketika menceritakan tokoh yang ketakutan, maka
gerakan tubuh pencerita sedikit menggigil, dan tangan
merapat ke tubuh.

e. Mimik
Ekspresi muka atau perubahan raut muka juga berperan
dalam menghidupkan suasana.
Contoh: orang yang sedang terkejut, dan raut mukanya
terlihat tegang, mulutnya menganga, dan matanya agak
melebar.

Ceritakanlah dongeng Putri Keong Mas atau Candi Prambanan dengan urut-urutan yang
baik, suara, lafal, intonasi, gesture, dan mimik yang tepat!
Mintalah temanmu untuk menilai penampilanmu dengan rubrik
berikut ini.
Nama Pencerita : .............................................................
Nama Penilai : .............................................................
No.
1.
2.
3.
4.
5.
Penceritaannya runtut
Penceritaannya lancar
Suara terdengar jelas
Pelafalannya baik
Intonasinya tepat


46 Bahasa dan Sastra Indonesia SMP/MTs Kelas VII

Gestur mendukung cerita
Mimik mendukung isi cerita
Penampilan percaya diri

Menurut pendapat saya: penceritaan teman saya tersebut bernilai A / B / C / D
karena .....................................................................................................................
................................................................................................................................
Pengamat
Jika, jawaban ya sebanyak 7 - 8, maka nilai A.
Jika, jawaban ya sebanyak 5 - 6, maka nilai B.
Jika, jawaban ya sebanyak 3 - 4, maka nilai C.
Jika, jawaban ya sebanyak 1 - 2, maka nilai D.
Cerita dapat lebih menarik jika disampaikan dengan alat peraga.

Selasa, 26 Oktober 2010

Contoh Naskah Moderator dalam Seminar

Contoh Naskah Moderator SEMINAR SEHARI TENTANG PENDIDIKAN SEX DI SEKOLAH

Yang kami hormati Bpk Rudiyanto selaku pemakalah I,
Yang kami hormati pula Ibu Siti Romlah selaku pemakalah II,
hadirin peserta seminar tentang pendidikan sex di sekolah,

Assalamualaikum Wr. Wb

Saudara-saudara yang kami hormati, sebagimana tercantum dalam undangan, seminar sehari tentang pendidikan sex di sekolah pada hari ini mengambil tema sentral “Perlukah pendidikan tema sentral di sekolah?” Untuk itu semua tentu sangat membutuhkan informasi sekaligus sebagai upaya menyamakan peersepsi sehingga tidak menimbulkan masalah baru yang justru menjauhkan kita dari konsep sex ditinjau dari dunia pendidikan sebagaimana yang kita harapkan bersama.

Sebelum memasuki masalh intinya, baiklah kami perkenalkan dahulu para pakar yang akan berbicara mengetengahkan buah pikiran dan pendapatnya.
Pertama, di sebelah kanan kami adalah bapak Suprapto yang telah memiliki kredibilitas tinggi khususnya di bidang sexologi. Adapun pendidikan yang ditempunya ialah terakhir sebagai alumnus Universitas Indonesia bidang sexologi (sebutkan seluruh pendidikan yang relevansinya dengan pokok pembicaraan). Pekerjaan sehari-hari ialah sebagai konsultan khusus bidang masalah penanganan sex secara psikologis. (sebutkan pengalaman-pengalaman lain yang ada hubungannya dengan pokok pembicaraan).
Selanjutnya yang kedua, duduk di sebelah kiri kami ialah Ibu Dra. Indah Mulyani yang sehari-harinya lebih dikenal oleh masyarakat sebagai seorang psikolog. Beliau memiliki segudang pengalaman di luar negri khususnya yang berkaitan dengan kenakalan remaja berkaitan dengan pelanggaran sex di dunia anak-anak.
Setelah kami perkenalkan satu-persatu para pemakala maka kami sampaikan beberapa ketentuan sebagai berikut:
1. Pemakalah hanya kami beri waktu baca selama empat puluh lima menit.
2. Selama pembacaan makala tidak ada interupsi.
3. Pada saat berdiskusi, tiap babak kami berikan kepada lima penanya.
Demikian aturan yang akan kita pakai. Selanjutanya segera kami berikan kesempatan untuk pemakala pertama, untuk itu yang terhormat Bapak Rudiyanto kami persilahkan!

***** PEMBACAAN MAKALA OLEH PEMAKALAH I *****

Sebelum sampai pada acara diskusi, selanjutanya kami serahkan kepada Ibu Dra. Siti Romlah untuk membacakan makala kedua.
Ibu Siti Romlah kami persilahkan!

***** PEMBACAAN MAKALA OLEH PEMAKALAH II *****

Hadirin yang kami hormati. Demikianlah kedua makala telah dibawakan dengan baik oleh Bapak Rudiyanto dan Ibu Siti Romlah. Simpulan dari kedua makalah tersebut kiranya dapat kami sampaikan sebagai berikut :
1. Masalah sex tidak hanya didominasi oleh para kaum tua namun juga menjadi
tanggung jawab para kaum muda dan anak-anak.
2. Masalah sex dengan berbagai aktulitas permasalahannya yang tinggi senantiasa
mendorong kita semua untuk ikut bertanggung jawab mencari upaya
penanggulangannya secara tuntas dan konsisten.

Dengan simpulan tersebut tidak berlebihan jika hadirin ikut serta menanggapi sekaligus memberikan sumbangan pemikiran melalui forum diskusi dalam seminar ini. Untuk itu segera saja kami buka termen (babak) pertama lima penanya. Sebelum itu kami harap setiap penanya menyebutkan identitasnya sebelum membacakan pertanyaan. Terima kasih, persilahkan!

***** SELANJUTNYA DI BAWAH PIMPINAN MODERATOR ATAU PEMBAWA ACARA DISKUSI BERJALAN SEBAGAIMANA YANG DIATUR OLEH TATA CARA DISKUSI YANG DISEBUTKAN OLEH pembawa SEBELUM ITU *****

Hadirin sekalian, demikianlah acara diskusi ini. Sebelum kami tutup baiklah kami mencoba menyimpulkan keseluruhan kegiatan ini sebagai berikut :
1.Masalah pendidikan sex telah bersifat mendesak untuk lebih diperhatikan secara
serius.
2. Berbagai pihak ikut bertanggungjawab terhadap upaya penanggulangan sesuai dengan
batasan-batasan yang berlaku.
3. Masalah sex harus disampaikan kepada anak dengan mempertimbangkan tanggungjawab
moral yang telah diatur oleh norma-norma agama.
Sebagaimana kami sampaikan pada awal acara ini maka peserta seminar yang belum memperoleh jawaban melalui diskusi ini akan kami upayakan menjawabnya melalui surat, yang tentunya akah diatur lebih lanjut oleh panitia penyelenggara seminar.
Selaku moderator kami sekali lagi mengucapkan terima kasih kepada Bapak Rudiyanto dan Ibu Siti Romlah atas peran sertanya mensukseskan seminar ini. Kepada hadirin kami mohon maaf jika kurang atau tidak memuaskan. Sepenuhnya acara kami akhiri dan kami kembalikan kepada Saudara pembawa acara.

Terima kasih dan wassalamualaikum wr. wb.

Rabu, 20 Oktober 2010

Nilai Ulangan Tengah Semester Gasal Tahun Pelajaran 2010/2011 Bahasa Indonesia

Kelas : VIII A
Skor Nilai : jumlah jawaban benar dibagi empat dikalikan sepuluh

Ahmad Radinal Akbar 80
Aprilia Tresnawati 85
Bagus Nugroho Andriadi 90
Bima Satria Aji 77.5
Damar Ilham Nursetya 67.5
Dani Ilman Naviangga 80
Dyah Kurniawati 85
Ervarika Ghania Lestari 85
Friska Hanny DW 77.5
Herinda Ramadhanti 77.5
Kukuh Setya Aji Prabowo 80
Meisarani Shinta Dewi 75
Muhammad Nur Rasyid 70
Nabilah Zaki Lismia 85
Nanda Bunga Sukma 80
Ninda Zuliani N 82.5
Nindya Parahita 80
Nurul Jamilah 82.5
Raka Ivan Pradana 82.5
Riski Aristianti 72.5
Romadhani HIP 77.5
Satriyo Nugroho 82.5
Shabrina Bulan Puspita 85
Sri Hidayah Candra Dewi 72.5



Kelas : VII D
Skor Nilai : Jumlah jawaban benar romawi satu dikalikan dua ditambah nilai romawi
dua dibagi delapan dikalikan sepuluh
ALDIKE DONA W 81
ALIFIANI WIDYANINGTYAS 90
AMALIA SEKAR BUMI 89
AMIRUL IKBAL H 81
ANGGA MUHAMMAD F 91
ANIKA INTAN NA 90
ATIK ZILZIANA MN 79
CINTA SONIA 90
DHEA TRISNA PUTRI 88
DIMAS SATRIYO ADJI 88
FACHRUL FADLI 71
GHINA WARDAH HP 75
HARIS KHOIRI S 71
M. RIDHO H 79
MAHIRDI LINGGA K 88
MARETA SILVIANA 90
MARISI M.A.J 98
MEGA HINDRAWATI 95
MIRANDA MUGE AISYAH 78
MOH. YUSUF 78
NABILAH FITRI 80
NUR HANIFAH 80
OKTAVIA WAHYU N 88
PUJI HADIANTI ARDHANA 88
REGINA PRAJNAPARAMITA 93
SHYAHRUL IHSYA R 73
WINDA PURNAMA 86
YUANA SYIFA D 79


(Siswa yang mendapat nilai kurang dari KKM / 75 dimohon mengikuti remidial tes pada jam pelajaran Bahasaa Indonesia)

Pati, 21 Oktober 2010
Gur Mata Pelajaran,
ttd
Nyamat, S.Pd., M.Pd.

Selasa, 28 September 2010

Surat Resmi

Surat Resmi

Menurut jenisnya surat dibagi 2 yaitu surat dinas dan surat pribadi. Pada pelajaran lalu kalian telah mengenal surat pribadi. Surat pribadi merupakan surat yang ditujukan kepada pihak lain yang isinya merupakan masalah pribadi. Misalnya, surat izin tidak masu kerja, surat lamaran pekerjaan, surat kepada sahabat, dan lain-lain.
Adapun, yang dimaksud dengan surat dinas adalah surat dari suatu instansi yang ditujukan ke instansi lain dan berisi masalah kedinasan. Agar lebih jelas, perhatikan contoh surat dinas berikut.

Organisasi Siswa Intra Sekolah (OSIS)
SMP 2 Putra Bangsa
Jalan Way Kambas 10 Lampung


Nomor : 037/OSIS/III/2007 20 Oktober 2007
Lampiran : Satu berkas
Hal : Undangan

Yth. Bapak Erwin Jasman
SMP 2 Putra Bangsa
Lampung

Dengan hormat,
Dalam rangka Bulan Bahasa, OSIS SMP 2 Putra Bangsa akan mengadakan kegiatan lomba Majalah Dinding antarkelas pada tanggal 28 Oktober 2007.
Sehubungan dengan hal tersebut, kami mohon Bapak Erwin Jasman berkenan menjadi juri lomba tersebut.
Demikian permohonan ini kami sampaikan, atas perhatian Bapak kami ucapkan terima kasih.

Hormat kami

Ulinuha


Materi pelajaran di atas diambil dari Buku Sekolah Elektronik (BSE) berikut ini.
Laksono, Kisyani. 2008. Contextual Teaching and Learning Bahasa Indonesia: Sekolah Menengah Pertama/Madrasah Tsanawiyah Kelas VIII Edisi 4. Jakarta: Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional. Halaman 27.


Kalian tentu pernah membaca surat resmi, entah itu dari sekolah, kampung, atau dari suatu lembaga pemerintah/swasta. Sistematika dan bahasa surat resmi tentunya tidak sama dengan surat pribadi antarteman. Kalian tentu pernah menulis surat pribadi, tetapi apakah kalian pernah menulis surat resmi? Untuk menulis surat resmi ada beberapa langkah yang dapat kalian lakukan, di antaranya: mengamati contoh surat resmi untuk mengembangkan wawasan dan melakukan perbandingan dengan apa yang kamu ketahui; mengenali bagian-bagian surat resmi atau sistematika surat resmi; berlatih menulis surat resmi dengan memperhatikan penulisan kata; berlatih menyunting surat resmi yang telah
ditulis; berlatih menilai kemampuan menulis surat resmi. Ikutilah kegiatan pembelajaran berikut agar kamu mampu menulis surat resmi dalam berbagai kegiatan sekolah dengan sistematika surat resmi dan bahasa yang efektif!

PEMERINTAH KOTA MALANG
DINAS PENDIDIKAN
SMP NEGERI 3 MALANG
Jalan dr. Cipto 20, Malang 65111, Telepon/Fax (0341) 362612 Kotak Pos 11
Website: www. Smpn3-mlg sch.id E-mail: smpn3-mlg.sch.id


Nomor : 07/PAN HUT SMP 3/2007 14 Maret 2007
Lampiran : -
Hal : Undangan dan permohonan bantuan

Yth. Bapak/Ibu Wali Murid
Siswa SMPN 3 Malang


Dengan hormat,
Kami beritahukan bahwa SMPN 3 Malang akan menyelenggarakan rangkaian kegiatan dalam rangka memperingati Hari Ulang Tahun SMPN 3 Malang yang ke-55. Adapun kegiatan tersebut adalah sebagai berikut.

I. JALAN SEHAT KELUARGA
Kegiatan tersebut akan kami laksanakan pada:
hari/tanggal : Minggu, 20 Maret 2007
pukul : 06.00– sampai selesai
tempat : SMPN 3 Malang dan sekitarnya
peserta : Keluarga Besar SMPN 3 Malang

II. BAKTI SOSIAL (BAKSOS)
Melalui surat ini, kami mengajukan permohonan kepada Bapak/Ibu untuk memberi bantuan dalam bentuk sebagai berikut.
a) Siswa kelas VII : berupa beras minimal ½ kg
b) Siswa kelas VIII dan IX : berupa mie instan minimal 2 bungkus
(Dikumpulkan paling lambat hari Kamis, 17 Maret 2007)

Bantuan tersebut akan kami salurkan ke panti asuhan dan panti wreda di Malang pada minggu ke-4 Maret.

Demikian surat permohonan ini. Atas perhatian dan kerja sama Bapak/Ibu, kami menyampaikan terima kasih.


Mengetahui Hormat kami
Kepala Sekolah, Ketua Panitia,


Suwoko, S.Pd. Moch. Mas’ud, S.Pd.
NIP 130608375 NIP 131838690


Tembusan:
Dewan Sekolah




Format surat permohonan tersebut dapat dikategorikan format lurus. Untuk lebih
memahami format surat lurus, perhatikan format surat resmi yang lain !

Materi pelajaran di atas diambil dari Buku Sekolah Elektronik (BSE) berikut ini.
Wirajaya, Asep Yudha dan Sudarmawarti. 2008. Berbahasa dan Bersastra Indonesia 2 : Untuk SMP/MTs Kelas VIII. Jakarta: Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional. Halaman 49-58.


Perhatikan dengan cermat aturan bagianbagian penulisan surat dinas berikut!
1. Kepala surat.
a. Kepala surat sebaiknya disusun secara lengkap (lambang, nama instansi, alamat,
nomor telepon (jika ada), nomor faksimil (jika ada).
b. Nama instansi ditulis dengan huruf kapital semua.
c. Huruf awal alamat, faksimil, dan telepon ditulis dengan huruf kapital.
d. Nama instansi, kata jalan, kata telepon, kata faksimil. Kata jalan misalnya jangan
disingkat Jln. atau Jl. Kata telepon jangan disingkat telp. atau tilp.

2. Tanggal surat
Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam penulisan tanggal surat.
a. Kata tanggal tidak perlu ditulis.
b. Kota tempat instansi tidak perlu ditulis karena sudah tercantum pada kepala surat.
c. Angka tahun ditulis lengkap.
d. Nama bulan ditulis dengan huruf, bukan angka.
e. Penulisan nama bulan jangan disingkat.
f. Pada akhir baris tanggal surat jangan diakhiri tanda titik.

3. Pokok surat

a. Nomor : 170/SMP1/VII/2008
angka tahun jangan disingkat '08
bulan ditulis dengan angka romawi
kode surat
nomor urut surat keluar
bukan nomer

b. Lampiran: lima helai

bisa menggunakan kata berkas,
eksemplar, lembar
dengah huruf


c. Hal: Permohonan izin menggunakan lapangan
tidak ada titik
huruf kecil
huruf capital


4. Alamat surat
Penulisan alamat (dalam) dapat seperti penulisan alamat di luar surat atau dapat pula tidak mencantumkan nama jalan dan nomor rumah.
a. Satuan yang terhormat disingkat Yth.
b. Kata Kepada tidak perlu dicantumkan.
c. Sapaan ibu, bapak, saudara dapat digunakan jika diikuti nama orang dan huruf awal
sapaan-sapaan itu ditulis dengan huruf kapital.
d. Gelar akademik dan pangkat dapat dicantumkan jika diikuti nama orang.
e. Jika jabatan seseorang dicantumkan, kata sapaan tidak digunakan.
f. Kata jalan jangan disingkat.
g. Kata nomor yang lazim disingkat No. untuk nomor rumah tidak perlu dituliskan
karena mubazir.

5. Salam pembuka
a. Bentuk lazim salam pembuka adalah Dengan hormat.
b. Huruf awal pada kata dengan ditulis dengan huruf kapital.
c. Penulisan bentuk Dengan hormat diikuti tanda koma (,).


6. Isi surat
Isi surat terdiri atas alinea pembuka, alinea isi, dan alinea penutup. Alinea pembuka merupakan pengantar pendahuluan permasalahan pokok. Alinea isi merupakan lanjutan alinea pembuka, sedangkan alinea penutup terdiri atas sebuah kalimat.
Contoh:
a. Atas perhatian Saudara, kami ucapkan terima kasih.
b. Tugas tersebut di atas harap dilaksanakan dengan baik.

7. Salam penutup
Kata-kata yang biasa digunakan sebagai salam penutup sebagai berikut.
a. Hormat kami,
b. Hormat saya,
c. Salam kami,
d. Salam takzim,
e. Wassalam,
f. Wassalamualaikum wr. wb.

Materi pelajaran di atas diambil dari Buku Sekolah Elektronik (BSE) berikut ini.
Setyorini, Yulianti dan Wahono. 2008. Bahasa Indonesia: SMP/MTs Kelas VIII. Jakarta: Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional. (halaman 9 -13)

Sabtu, 17 Juli 2010

MATERI LAPORAN DARI BSE BHS INDONESIA VIII

Laporan mempunyai fungsi
1.informatif
2.bahan dokumen
3.bahan pertanggungjawaban.
Laporan dapat dianalisis berdasarkan urutan waktu, urutan tempat, atau urutan
kejadian.
Laporan juga dapat dianalisis berdasarkan unsur-unsur laporan.
1.Apa yang dilaporkan
2.Siapa yang dilaporkan
3.Kapan laporan itu dibuat
4.Dimana
5.Mengapa
6.Bagaimana

Materi pelajaran di atas diambil dari Buku Sekolah Elektronik (BSE) berikut ini.
Maryati dan Sutopo. 2008. Bahasa dan Sastra Indonesia 2: untuk SMP/MTs kelasVIII . Jakarta: Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional. (halaman 1 s.d 4)

Bahasa laporan harus bersifat denotatif, runtut, jelas, dan mudah dipahami.
Format laporan dapat berbentuk uraian dan dapat pula berbentuk formulir isian.
Kamu dapat mengubah laporan bentuk formulir isian, menjadi bentuk paragraf
paragraf (laporan uraian).
Laporan disampaikan secara sistematis dan bahasa yang digunakan singkat, jelas, dan baku. Kesistematisan penulisan laporan mengacu pada kerangka. Kerangka laporan dapat membantu penulis menyusun tulisannya secara teratur.

Pokok-pokok laporan perjalanan
1.Tempat tujuan.
2.Waktu yang digunakan.
3.Lokasi mana saja yang dikunjungi.
4.Kegiatan apa saja yang dilakukan.
5.Perasaan yang dialami.

Kesulitan pertama bagi orang yang baru saja belajar menyampaikan laporan perjalanan adalah dari mana memulainya. Sebenarnya, laporan perjalanan dapat dimulai dari mana saja.
Ada yang dimulai dari urutan waktu, urutan tempat atau ruang, dan ada yang dimulai dari urutan kejadian (topik).
Perhatikan contoh berikut!
1. Urutan waktu
Perjalanan ke : ...............................................................................................................
a. Menjelang pemberangkatan.
.................................................................................................................................
b. Ketika di perjalanan.
.................................................................................................................................
c. Waktu tiba di lokasi.
.................................................................................................................................
d. Selama berada di lokasi.
.................................................................................................................................
e. Dalam perjalanan pulang ke rumah.
.................................................................................................................................
2. Urutan tempat
Perjalanan ke: ................................................................................................................
a. Berangkat dari rumah/sekolah.
.................................................................................................................................
b. Di perjalanan dalam bus/kereta/pesawat.
.................................................................................................................................
c. Di tempat tujuan.
.................................................................................................................................
d. Tiba di rumah/sekolah kembali.
.................................................................................................................................
3. Urutan kegiatan
Perjalanan ke: ................................................................................................................
a. Menyiapkan bekal.
.................................................................................................................................
b. Berkumpul di satu tempat.
.................................................................................................................................
c. Menikmati perjalanan.
.................................................................................................................................
d. Mengunjungi beberapa lokasi wisata.
.................................................................................................................................
e. Berbelanja souvenir.
.................................................................................................................................
f. Kembali pulang ke rumah.
.................................................................................................................................

Materi pelajaran di atas diambil dari Buku Sekolah Elektronik (BSE) berikut ini.
Setyorini, Yulianti dan Wahono. 2008. Bahasa Indonesia: SMP/MTs Kelas VIII. Jakarta: Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional. (halaman 33 – 35 , 47, dan 57 – 59)

Laporan merupakan suatu keterangan mengenai suatu peristiwa atau perihal yang ditulis berdasarkan berbagai data, fakta, dan keterangan yang melingkupi peristiwa atau perihal tersebut.
Menganalisis laporan berarti melakukan suatu kajian atau penelitian terhadap suatu
laporan.
Supaya dalam menganalisis laporan yang kalian simak dapat memberikan hasil yang maksimal, kalian perlu memerhatikan hal-hal berikut.
1.Menyimak laporan dengan saksama, sehingga dapat menangkap informasi yang disampaikan secara utuh dan lengkap serta terperinci.
2.Melakukan pengecekan terhadap setiap hal yang dilaporkan secara detail dan cermat.
3.Tidak mencampuradukkan antara fakta (yang bersifat objektif) dan opini atau pendapat (yang cenderung bersifat subjektif).
4.Melakukan kajian terhadap kebenaran atau ketepatan hasil laporan tersebut.
Beberapa langkah yang dapat membantu dalam proses menganalisis laporan adalah berikut.
1. Memahami isi laporan dari bentuk, isi, maupun kebahasaan.
2. Menguraikan secara detail atau rinci pokok-pokok isi laporan.
3. Memberikan suatu pandangan atau pendapat terhadap laporan
berdasarkan suatu teori atau definisi (referensi).

Tanggapan terhadap laporan dapat berupa pertanyaan, pengungkapan persetujuan dan ketidaksetujuan, tanggapan terhadap isi dan bentuk penyampaian laporan, serta kritik maupun pujian terhadap laporan tersebut.
Contoh tanggapan dari laporan tersebut antara lain berikut.
Laporan tersebut sudah dapat memberikan gambaran terhadap suasana Candi Boko pada suatu saat tertentu. Namun demikian, akan lebih baik jika pada awal laporan tersebut diberikan pengantar sebagai ilustrasi untuk menyampaikan perihal objek laporan . Selain itu, akan lebih terasa lengkap apabila dalam laporan tersebut disertakan informasi-infor-masi yang lebih detail.
Dalam menanggapi sebuah laporan perlu kalian perhatikan hal-hal berikut.
1. Tanggapan disampaikan secara objektif terhadap laporan yang disampaikan, baik dari
segi isi maupun bentuk.
2. Tanggapan disampaikan secara fokus dan tepat sasaran. Dalam hal ini, tanggapan
sebaiknya tidak keluar dari isi laporan yang disampaikan.
3. Tanggapan ditujukan untuk membangun atau memperbaiki dari
laporan yang disampaikan.
4. Tanggapan disampaikan dengan bahasa yang santun, jelas,
dan komunikatif.

Tanggapan terhadap isi laporan dapat ditujukan atau diarahkan pada
1) kelengkapan isi laporan,
2) kejelasan isi laporan, serta
3) keruntutandalam menyampaikan isi laporan.
Ungkapan rasa setuju maupun tidak setuju, sertakritikan. Hal yang harus selalu kalian ingat bahwa setiap tanggapan harus disertai dengan alasan yang masuk akal serta tidak keluar dari permasalahan yang menjadi inti isi laporan.
Contoh tanggapan yang dapat kalian sampaikan berkenaan dengan isi laporan di atas adalah berikut.
Menanggapi isi laporan tersebut, ada beberapa hal yang dapat saya sampaikan, di antaranya berikut.
1)Saya sangat tertarik dengan isi laporan yang disampaikan. Hal ini berkenaan
dengan sebuah kenyataan tentang maraknya pencemaran dan lingkungan di
sekitar kita. Darilaporan tersebut kita dapat memperoleh wawasan betapa
kita harus segera menjaga lingkungan kita.

2) Beberapa hal yang menurut saya kurang lengkap dalam laporan tersebut adalah
penjelasan mengenai upaya penanganan pencemaran. Alangkah lebih baiknya
dalam laporan tersebut disampaikan juga cara-cara yang praktis dan sederhana
dalam menangani masalah pencemaran lingkungan.

2)Saya sangat setuju dengan isi laporan yang disampaikan mengenai langkah
penyelesaian pencemaran. Hal ini dikarenakan langkah-langkah penyelesaian
tersebut mudah dilakukan oleh semua orang. Dengan demikian, pencemaran
dapat dengan mudah diminimalkan atau bahkan dihilangkan sama sekali.

Materi pelajaran di atas diambil dari Buku Sekolah Elektronik (BSE) berikut ini.
Wirajaya, Asep Yudha dan Sudarmawarti. 2008. Berbahasa dan Bersastra Indonesia 2 : Untuk SMP/MTs Kelas VIII. Jakarta: Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional.

HAL-HAL YANG DIAMATI DALAM LAPORAN

Judul laporan : . . . .
Informasi yang akan diperoleh
Cara mendapatkan informasi
Hasil yang diperoleh
Waktu pengumpulan informasi

Setelah hal-hal yang akan diamati dalam laporan kita peroleh, segera susun draf (tulisan awal/buram) laporan berkaitan dengan keadaan yang akan dilaporkan.
Dan beri komentar/penilaian hasil laporan dari segi
(1) kesesuaian informasi dengan objek/hal yang dilaporkan,
(2) kelengkapan rincian (detail informasi) yang seharusnya dilaporkan,
(3) penggunaan kalimat,
(4) penggunaan kata baku, dan
(5) ketepatan penggunaan tanda baca/ejaan.

Hasil komentar itu akan membantumu untuk melakukan penyuntingan laporan.

Aspek-aspek apa sajakah yang perlu disunting dalam sebuah naskah?
▪ Aspek bahasa
▪ Aspek organisasi (sistematika)
▪ Aspek isi karangan

AspekBahasa
Diksi atau pilihan kata
Tata bentukan kata
Tata istilah
Penggunaan tanda baca
Penulisan huruf
Keefektifan kalimat
Aspek Organisasi
Kepaduan dan keutuhan paragraf
Penataan ide (termasuk penomoran)
Keutuhan ide
Kelengkapan ide
Kebaruan pengungkapan ide
Aspek Isi
Bobot ide
Kesesuaian ide dengan tujuan
Keakuratan ide
Kebermanfaatan ide yang dikemukakan

ASPEK PENILAIAN PENYAMPAIAN LAPORAN
1.Isi
Apakah isi laporan sesuai dengan konteks /peristiwa yang
ditentukan?
Apakah ada kesesuaian antarbagian laporan?
2.Penggunaan bahasa dan intonasi
Apakah kalimat-kalimat yang digunakan memiliki struktur
yang tepat?
Apakah penyampaian laporan menggunakan penjedaan tiap satuan
makna sehingga memperjelas isi?
Apakah pelafalan kata-kata sudah tepat?
Apakah intonasi bervariasi (tidak monoton)?
3.Kelancarandan rasa percaya diri
Apakah penyampaian laporan dilakukan dengan lancar, tidak tersendat,
atau berhenti dalam waktu yang agak lama?
Apakah dari tatapan mata dan gerak tubuhnya, tecermin rasa
percaya diri yang kuat?

SIMPULAN
a. Laporan pengamatan melaporkan fakta-fakta dari objek/benda yang diamati.
b. Laporan pengamatan melaporkan secara rinci kondisi objek, letak suatu objek,
bagian-bagianobjek, dan informasi penting lain mengenai objek.
c. Bahasa yang digunakan merupakan bahasa baku.

Bahasa baku adalah bahasa dengan kaidah tata bentukan kata, tata makna, tata
kalimat, dan tata cara penulisan yang sesuai dengan standar yang ditetapkan. Bahasabaku digunakan pada komunikasi resmi/formal. Pada majalah remaja, bahasa yangdigunakan bukan bahasa baku. Kata-kata gaul sering digunakan dalam majalah remaja.
Ciri kata tidak baku mencakup
(1) menyalahi tata bentukan kata yang standar (contoh: ngeliat, mengucapin,
dimarahin),
(2) menggunakan ragam lisan (contoh: bilang, bikin, nggak),
(3) menggunakan kata dengan penulisan secara tidak tepat (contoh: hipotesa,
kharisma, analisa),
(4) tercampur dengan kosakata daerah (contoh: kayaknya, kok )
(5) penghilangan imbuhan atau suku kata tertentu (contoh: gitu, gini, ngaruh,
ngirim,njaring), dan
(6) pengubahan vokal (contoh: dateng, dapet).

Materi pelajaran di atas diambil dari Buku Sekolah Elektronik (BSE) berikut ini.
Laksono, Kisyani. 2008. Contextual Teaching and Learning Bahasa Indonesia: Sekolah Menengah Pertama/Madrasah Tsanawiyah Kelas VIII Edisi 4. Jakarta: Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional.

Rabu, 14 Juli 2010

Materi Bahasa Indonesia Kls VIII Semester 1

1. Teks laporan
            2. Pokok-pokok laporan
                  a. isi peristiwa
                  b. kronologi waktu
                  c. kelengkapan data
                  d. kebahasaan
                  e. bentuk laporan
            3. Ciri-ciri laporan
                  a. Mengungkapkan keteragan secara lengkap
      b. Objektif , apa adanya
      c. Tidak memasukkan unsur pendapat pribadi
      d. Menggunakan bahasa komunikatif, lugas, dan santun
      e. Disajikan secara sistematis berdasarkan urutan peristiwa
4.   Dalam laporan dapat dijumpai urutan waktu, urutan tempat, dan juga urutan                   .     kejadian
      Sebuah laporan juga berisi hal-hal berikut ini.
 a.Apa yang dilaporkan ?
 b.Siapa yang membuat laporan ?
 c. Kapan laporan itu dibuat ?
 d. Di mana hal yang dilaporkan itu terjadi ?
 e. Bagaimana bentuk laporan itu ?